Jakarta, 19 Agustus

19 Agustus 2007, menurutku hari ini adalah hari baru. Today is the day that I need to show my commitment to my beloved one. Aku mesti jujur pada diriku sendiri, bahwa dia lah yang selama ini aku cari. Aku tidak bisa menampik lagi. Dia seperti bunga Sakura yang mekar di bulan Februari. Kusapa dia seperti nama seorang pujangga lagu-lagu indah. Dia memang bukan mahluk yang sempurna, tapi dia sering melantunkan kata-kata indah dari mulutnya yang mungil. Senyumnya selalu membangunkan aku ketika tubuh kurus tinggal belulang ini tertidur lelap di kasur busa yang kumal dan panas itu. "Dan...Dan...ayo bangun...nanti kesiangan," begitu kata yang biasa dia ucapkan di pagi hari itu. Dia pun mengulurkan kedua tangannya berusaha membangkitkan aku menuju dunia yang fana. Sementara aku hanya bisa mencoba meraih tangannya yang sebening air berhiaskan gelang permata. Dia selalu muncul tiba-tiba ketika aku merindukannya. Entah itu di dunia maya, dunia nyata, seperti hari ini. Pertanyaannya selalu khas, "ngapain di kantor?" sapanya. Mungkin ini terlalu berlebihan, tapi entah mengapa di matanya aku melihat anak-anakku yang belum lahir. Tapi something is weighing on her mind lately. Meski begitu dia tetap ceria. Semoga dia kuat. Uuuh i'm fallin....

Comments