Panas dinginnya hati

Akhir-akhir ini, Jakarta terasa aneh, mau dibilang musim panas, hujan, mau disebut musim hujan, tapi panas.

ya kayak begitu situasi di hati atau segumpal daging yang ada di tubuh bagian dalam ini. Aa Gym bilang jagalah hati....hehehe.

ah sudahlah biarlah hati ini menjadi panas dingin melihat kondisi bangsaku yang carut marut ini. namanya juga hidup. kalau gak gitu gak seru, betul kan?

mulai dari lumpur Lapindo yang enggak jelas itu, bencana, sampai calon presiden yang katanya mesti S1 itu. (latar belakang pendidikan mempengaruhi kinerja ekonomi loh kata seorang politisi bilang).

hati emang tidak bisa bohong. sering aku melanggar nurani ku sendiri, yang akhirnya malah penyesalan yang tersisa. Andai aku gak begitu, andai aku gak begini, andai aku bisa...alah bla-bla bla...

jangan tanya apa yang bangsamu bisa lakukan untuk kamu, tapi tanya apa yang bisa kau lakukan untuk bangsamu, kira-kira begitu ya omongan JFK. aih perfeksionis banget ya.

aku hanya ingin hidup normal-normal aja, dan pas-pasan. pas lagi butuh duit ada bonus, pas lagi nyari makan ada yang traktir...hehehe enak banget ya..

tapi pekerjaan aku sekarang kan sudah dalam rangka melakukan sesuatu untuk bangsamu kan, hehehe, maunya sih...tapi...ah sudahlah...

inget loh, semua yang kita lakukan pasti akan kembali pada kita. What goes up must go down.

Comments