Sudah sekitar 10 tahun ini gue tinggal di Pondok Cabe, tepatnya kelurahan Pondok Cabe Udik. Udik banget ya namanya :) siapa sih yang ngasih nama? Hehe, ada Pondok Cabe Ilir, dan paling ujung ada Pondok Cabe Udik.
Berasal dari Pondok Cape... Cape dehh
“Dulu, ada bukit yang terletak di ujung Timur Bandara Pondok Cabe. Sementara di bawahnya, ada Pohon Gandaria dan gubuk. Nah, di situ (di bawah pohon dan gubuk, red) dijadikan tempat singgah atau peristirahatan bagi orang-orang yang hilir-mudik dari Depok dan Bogor menuju ke Pasar Ciputat dan Pasar Kebayoran Lama,” ujarnya kepada tangerangonline.id, Senin (22/2/2016).
“Makanya, orang-orang menyebutnya Pondok Cape, karena yang singgah di sana pasti lagi pada cape, lelah berjalan kaki. Ya wajar, dulu kan belum ada angkutan umum,” ungkap pria yang cukup disegani di lingkungannya.
Kini, bukit itu sudah hilang, sambung Sahrijal, pohonnya juga tidak ada. Bahkan sekarang lokasi persinggahan itu sudah jadi pangkalan ojek. Tapi tetap, nama pangkalan ojeknya pun jadi Pangkalan Ojek Bukit.
Saat ditanya apa perbedaan Pondok Cabe Ilir dan Pondok Cabe Udik. Sahrijal menyatakan, penamaan Ilir dan Udik digunakan untuk membedakan lokasi makam sepasang sesepuh Pondok Cabe.
“Ya, ibarat kata mah orang yang punya tanah Pondok Cabe dulu lah,” tuturnya menjelaskan maksud dari sesepuh Pondok Cabe itu.
Makam kramat yang terletak di Pondok Cabe Ilir, lanjut Sahrijal, lokasinya terletak tak jauh dari Pondok Pesantren Ummul Quro.
“Kalo di Pondok Cabe Ilir, itu ada makam Istrinya. Kalo di Pondok Cabe Udik, ada makam suaminya. Tuh di deket Pesantren (Umul Quro, red) ada makam Kumpi Nurmi. Tapi sayangnya, makam suaminya yang di Pondok Cabe Udik belum ditemukan hingga sampai saat ini,” jelasnya.
Kumpi, ditegaskannya, untuk sebutan nenek bagi masyarakat asli Pondok Cabe jaman dulu. “Jadi Kumpi Nurmi itu sama kaya Nenek Nurmi,” tutupnya.
Comments